Salah satu program pupuk gratis yang diusung oleh pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Luwu, Agussalim dan Erwin Barabba (Agus-Win) dengan tagline Lebih Mudah_Lebih Cepat, diapresiasi berbagai pihak.
Dalam upaya meningkatkan kesejahteraan petani, pasangan ini berkomitmen mengalokasikan anggaran untuk pengadaan pupuk gratis bagi petani di Kabupaten Luwu.
Wahyu Napeng (WN), legislator yang selama ini dikenal aktif menyuarakan isu pupuk gratis, turut memberikan penjelasan mengenai rencana program tersebut. Meski banyak pihak meragukan realisasi janji ini, WN optimistis skema yang diusung dapat berjalan efektif.
“Pengadaan pupuk gratis ini bukan janji kosong. Ini bisa dilakukan dengan skema subsidi silang,” jelas WN.
Menurut WN, subsidi silang merupakan sistem di mana pupuk yang sudah disubsidi oleh pemerintah pusat, sehingga harganya menjadi lebih murah, akan dilengkapi oleh subsidi dari pemerintah daerah.
“Misalnya, harga pupuk Rp. 300ribu per zak, pemerintah pusat menyubsidi Rp. 200ribu. Sisanya yang Rp. 100ribu akan dibayarkan oleh pemerintah daerah melalui Dinas Pertanian, sehingga petani bisa mendapatkan pupuk secara gratis,” terang WN.
Nantinya, petani tetap akan membeli pupuk dari pengecer sesuai aturan yang ditetapkan oleh Bupati Luwu, sementara urusan harga dan tagihan pengecer akan dikelola oleh Dinas Pertanian dan itu tetap dianggarkan setiap tahunnya.
WN juga menepis anggapan bahwa pupuk gratis adalah hal yang mustahil direalisasikan. Menurutnya, hal ini tergantung pada kebijakan bupati yang menjabat.
“Sebelum saya bergabung dengan Agus-Win, saya sudah memastikan komitmen mereka untuk menggratiskan pupuk. Ini bukan sekadar janji, tetapi program yang bisa direalisasikan jika ada kemauan pemerintah,” tegas anggota DPRD Luwu tiga periode ini.
Ia menambahkan bahwa selama ini kelangkaan pupuk subsidi di Luwu lebih disebabkan oleh kuota yang terbatas, bukan karena benar-benar tidak ada stok. Sebagai legislator, WN mengaku selama pemerintah sebelumnya ia hanya bisa mengusulkan penambahan kouta pupuk bersubsidi, namun keputusan akhir tetap berada di tangan bupati. Oleh karena itu, ia menegaskan bahwa jika masyarakat Luwu Ingin pupuk gratis terwujud, pilihan mereka harus jatuh kepada Agus-Win nomor urut 1.
“Mereka satu-satunya kandidat yang memiliki program pupuk gratis. Selain itu, ada juga program pengadaan alat mesin pertanian (Alsintan) dan berbagai program pro-rakyat lainnya,” ujarnya.
Program ini diharapkan dapat membantu meningkatkan hasil pertanian di Kabupaten Luwu dan mendorong kesejahteraan petani yang selama ini kerap terbebani oleh mahalnya harga pupuk.
Seorang petani di Bassiang Timur, bernama Apring, menyambut baik program tersebut. Menurutnya pada akhir-akhir ini susahnya mendapatkan pupuk dan tingginya harga pupuk di luar subsidi sangat mencekik petani.
“Kalau hanya pupuk saja yang kami harus beli mungkin kami tidak merasa susah tapi bertani itu selain beli pupuk harus beli pestisida, bayar sewa doser, bayar sewa ojek gabah, mana lagi harus bayar traktor yang belum memiliki, sehingga ongkos-ongkos kami besar dan hasil panen belum tentu hasilnya seperti apa,” ujarnya.
Program pupuk gratis ini juga disambut antusias oleh beberapa kelompok tani di pattedong, mereka berharap Agus-Win terpilih pada pilkada mendatang sehingga petani di Kabupaten Luwu secara merata bisa menikmati pupuk gratis.