Morowali – Di tengah debur ombak dan terpaan angin laut, seorang wanita tangguh bernama Bidan Hasnimar yang akrab dipanggil Cece, 34 tahun, menjadi harapan bagi masyarakat di Pulau Menui, Kabupaten Morowali, sebuah pulau terpencil di Nusantara.
Dengan penuh dedikasi, ia rela menempuh perjalanan yang melelahkan melewati lautan demi memastikan setiap pasien Ibu Hamil mendapatkan perawatan medis yang layak.
Sejak sepuluh tahun lalu, Cece meninggalkan kenyamanan kabupaten Luwu untuk mengabdikan diri di pulau yang sulit dijangkau ini. Pulau Menui, dengan penduduk sekitar 1.500 jiwa, tidak memiliki fasilitas kesehatan memadai. Untuk menuju ke sana, ia harus menggunakan perahu kayu kecil yang bergantung pada cuaca, menantang ombak setinggi dua hingga tiga meter.
“Tidak mudah, terutama saat cuaca buruk. Namun, saya tidak bisa meninggalkan pasien begitu saja. Mereka membutuhkan saya,” ujar Cece dengan mata penuh tekad.
Ia mengisahkan bagaimana pernah berjuang menembus badai malam demi menyelamatkan seorang ibu hamil yang mengalami komplikasi.
Keberanian dan pengorbanan Cece telah menyentuh hati banyak orang. Berkat dedikasinya, angka kematian ibu dan anak di pulau tersebut berhasil ditekan hingga 60%.
Selain memberikan pelayanan kesehatan, ia juga aktif mengedukasi masyarakat tentang pola hidup sehat dan pentingnya imunisasi.
“Bagi saya, kesehatan adalah hak semua orang, termasuk mereka yang tinggal di ujung negeri. Selama saya masih bisa, saya akan terus berjuang,” tutupnya dengan senyum hangat.
Kisah Bidan Hasnimar adalah pengingat bahwa kemanusiaan dan dedikasi tidak mengenal batas geografis. Sosoknya menginspirasi kita untuk selalu memberikan yang terbaik, apa pun rintangannya.
Komentar