Ketika Sawah Menjadi Sumber Duka: Serangan Hama Luluhlantakkan Ponrang Selatan

Luwu – Musim tanam kali ini menjadi masa sulit bagi sebagian besar petani di Kecamatan Ponrang Selatan, Kabupaten Luwu. Serangan hama yang masif menyebabkan kerusakan signifikan pada lahan pertanian, yang berdampak langsung pada penghasilan dan daya beli masyarakat setempat.

Kepala Desa Jenne Maeja, Lukman, menyebut bahwa situasi saat ini sangat memprihatinkan. Mayoritas warga di desanya menggantungkan hidup dari sektor pertanian yang kini berada di ambang krisis.

banner 336x280

“Dari pengamatan kami, hampir 35 persen petani sawah di desa kami mengalami gagal panen akibat hama. Serangannya cukup parah dan menyebar cepat,” ujarnya saat ditemui di kantornya, Jumat (16/5/2025).

Lukman juga menyoroti rendahnya partisipasi petani dalam program asuransi pertanian yang disediakan oleh Dinas Pertanian Kabupaten Luwu. Hal ini memperparah dampak kerugian yang mereka alami.

“Ada program asuransi dari Dinas Pertanian, tapi kenyataannya hampir semua petani tidak membayar premi. Jadi ketika gagal panen seperti ini, mereka tidak bisa mengklaim bantuan,” tambahnya.

Sementara itu Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Desa To’balo, Nasir, menyatakan bahwa kondisi serupa bahkan terjadi di hampir seluruh wilayah Kecamatan Ponrang Selatan.

“Hampir 45 persen petani di Ponrang Selatan terdampak. Ini cukup berat karena banyak yang tidak siap menghadapi serangan hama,” ungkap Nasir.

Kondisi ini memicu keprihatinan dari berbagai pihak, termasuk tokoh masyarakat dan kelompok tani. Mereka berharap ada perhatian serius dari pemerintah daerah maupun pusat, baik dalam bentuk bantuan langsung maupun solusi jangka panjang.

Selain itu, para petani mendesak agar dilakukan sosialisasi ulang mengenai pentingnya asuransi pertanian, serta dukungan teknis dan edukasi dari Dinas Pertanian untuk pengendalian hama secara efektif dan berkelanjutan.

banner 336x280

Komentar