Luwu – Camat Latimojong, Nur Agam, mengonfirmasi bahwa longsor yang terjadi pada Sabtu malam, 25 Januari 2025, di Kecamatan Latimojong, merupakan longsor susulan dari peristiwa serupa pada Mei 2024 lalu.
Longsor ini dipicu oleh hujan deras yang menggerus material tanah bekas longsoran, hingga amblas ke badan jalan.
“Longsor ini sebenarnya adalah susulan dari kejadian beberapa bulan lalu. Selama ini tidak ada tanda-tanda, tapi hujan deras membuat material di atas tebing akhirnya runtuh,” ujar Nur Agam, Minggu, 26/01/2025.
Menurutnya, kejadian ini berlangsung ketika tiga unit mobil sedang melintas di lokasi. Para pengendara yang berhenti untuk bergerak bersama tiba-tiba tertimpa tanah longsor dari tebing di sekitar mereka.
Nur Agam menegaskan bahwa kejadian ini tidak berkaitan dengan aktivitas pertambangan PT Masmindo Dwi Area (MDA). Ia memastikan bahwa lokasi longsor berada di luar area tambang perusahaan tersebut.
“Lokasi longsor ada di tepi jalan menuju Desa Rante Balla, sedangkan PT Masmindo berada di bagian dalam. Ini murni longsor susulan. Masih ada material di atas tebing yang bisa jatuh saat hujan deras,” jelasnya.
Akibat longsor ini, dua orang dilaporkan meninggal dunia dan empat lainnya mengalami luka-luka. Para korban luka kini tengah menjalani perawatan. Tim gabungan dari Basarnas, ERT MDA, dan masyarakat setempat saat ini berupaya membersihkan sisa material longsor yang menutup jalan utama.
Nur Agam juga mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama saat melintasi wilayah rawan longsor selama musim hujan.
“Kami meminta semua pengendara untuk berhati-hati, baik warga Latimojong maupun masyarakat umum. Ada beberapa tebing bekas longsoran yang masih berpotensi runtuh,” pungkasnya.
Hingga berita ini diturunkan, akses jalan menuju Desa Rante Balla masih tertutup sebagian, dan upaya pembukaan jalan terus dilakukan.
Komentar